Jumat, 02 Januari 2015

Memang Begitu



Detak detik jarum jam berdetak
Berdetak sudah beribu tak terhitung
Pudar padam rasa ini oh pudarlah
Pudarlah setelah aku berkata-kata
Berdetak jantung sekujur tubuh
Jatung berdebar tubuh bergetar

Jujurlah jujur jika harus berjujuran
Tak ada yang salah kecuali rasa bersalah
Aku bersalah sebab aku menyerah
Hanya menjadi masalah jika aku pasrah
Sejak saat itu kau ialah kagumku
Hilang jauh lalu muncul dengan tajam
Muncul menghadang lalu ku tumpulkan

Kuberanikan diri di hari kemarin
Ku katakan rasa di hatiku padamu
Tak ada maksud apapun terhadapmu
Andai bisa ku tuangkan rasa ini pada angin
Sudah aku tuangkan bahkan pada pelangi sekalipun

Tetapi aku tak cinta pada angin yang berhempus lembut
Aku tak sayang pada pelangi dengan pesonanya warnanya
Tetapi pada dirimu yang lebih lembut dari pada desiran angin
Dirimu yang lebih mempesona dari pada warna warni pelangi
Sudah ku katakan dan sudah kau dengarkan

Walau terdengar aneh untukmu namun begitulah yang terjadi
Dan biarlah dihembus angin
Lepaslah dipetik pelangi
Maaf....tak ada maksud apapun terhadapmu
Aku hanya mau mengatakan dan ingin kau mendengarkannya saja
Itu sudah cukup..
Begitulah aku terbebas tanpa bekas
Lalu kita sama-sama begegas utuk mimpi-mimpi di depan kita..
Tiada salah kita saling mendoakan
Sebagai sahabat yang baik..itulah cinta.. Amin.. J J J





                                                                            Dibertho Lojisua_Djogja 29/12/14
                                                                           ‘kebebasan ialah kata-kata kejujuran’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar