Oleh: Bertho Lojisua
|
doc.pribadi/paris.jogja |
Semakin lama Ia tak
menemukan sosok sahabatnya, sosok yang kini masih diingat sebagai sebuah
sejarah masa lalu, penuh dengan muatan kisah dan cerita. Tak ada yang nyata,
kecuali membaca sms darinya atau sesekali mendengar suaranya yang menembusi
awan, kabut, lembah pun gunung yang menjulang dengan dihinggapi tebing-tebing
curam. Demikian padatnya rutinitas yang mungkin membuat mereka tak pernah
saling menyapa dan berbagi cerita sambil minum teh yang dituang dari satu teko
yang sama. Atau mungkin perjalanan yang berkelok, sempit, padat, macet lalu
melelahkan ketika ingin mecapai tempat pertemuan antara mereka. Atau kah karena
mahalnya sembako yang menghadang mereka untuk menyisipkan sedikit uang
perjalanan.
Lima tahun sudah
berlalu, dan gadis ini pun tak pernah lagi minum teh dari satu teko yang sama,
seperti lima tahun lalu ketika Ia masih sama bersekolah dengan sahabat itu,
yang telah lima tahun hilang dari tatapan matanya. Mengail ikan dalam satu
pantai yang sama lalu diselimuti dinginnya senja yang sama yang memaksa mereka
tuk pulang dalam satu jalan yang sama, satu tema cerita yang sama.
“Hah…lebih baik
aku melupakan semuanya itu ” demikian gadis itu berguman bisu dalam hatinya,
karena Ia merasa jenuh, karena lama terus terkurung dalam kenangan-kenangan
saat bersama sahabat spesialnya dan sahabat-sahabatnya. Tak bermaksud untuk
melupakan, atau membenci pada keindahan masa lalu, namun keindahan itu kian
luntur, dan tak sampai hati Ia menyaksikan keindahan itu rapuh lalu roboh tepat
di wajahnya menusuk dalam ingatannya. Hari berlalu, namun kenangan itu terus
mengekor pada dirinya dari belakang, kadang sesekali menghadangnya dari depan.
Ia pun tak peduli, walau sebenarnya menikmati sambil terus melangkah dengan
senyum dan keyakinan. “ Suatu saat kita kan bertemu dalam satu perjamuan teh,
dan saling menuangkan teh dari satu teko yang sama, maafkan aku bila mencoba
melupakan tentang kita.” Senja kian indah memudar di bibir pantai dan Ia terus
melangkah mengurai senja yang semakin sampai pada tapal batasnya.
Awal Juli; 'kala senja telah berubah'